Rabu, 03 Desember 2008

Baksos EXPA

Jumat, 14 November 2008

KAWASAKI SYNDROME

Sekitar 1 bulan yang lalu kami mendapatkan seorang anak laki-laki, usia 4 tahun, masuk perawatan dengan keluhan panas tinggi selama 4 hari. Saat hari ke 5 panas kami tegakkan diagnosa Sindrom Kawasaki berdasarkan gejala klinis yang tampak, kami konsultasikan ke ahli jantung anak dan telah mendapatkan terapi sampai si anak sembuh. Selama hampir 3 tahun berpraktek sebagai spesialis anak, ini adalah kasus ke 2 yang kami temukan.

Kawasaki syndrome atau sindrom Kawasaki diidentifikasi pada tahun 1961 oleh seorang dokter spesialis anak di Jepang, Dr. Tomisaku Kawasaki. Sejak tahun 1967 penyakit ini telah menyerang lebih dari 120.000 anak di Jepang dan telah menyebar ke lebih dari 40 negara. Di Indonesia sendiri penyakit ini masih jarang dilaporkan, atau jarang terdiagnosis. Diduga penyakit ini telah menyerang anak-anak di Indonesia kira-kira 5000 anak/tahun.

Sindrom Kawasaki adalah penyakit panas lebih atau sama dengan 5 hari dan ditandai dengan minimal 4 kumpulan gejala dari 5 gejala berikut ini:

- Injeksi konjungtiva bilateral (mata merah)

- Perubahan mukosa mulut: eritema (kemerahan), lidah strawberi, bibir pecah2

- Perubahan pada ujung ekstremitas: edema (bengkak), eritema, periungual desquamation.

- Rash

- Limfadenopati servikal (pembesaran kelenjar leher)

Selain gejala tersebut didapatkan pelebaran pembuluh darah koroner jantung, yang dapat dibuktikan dengan pemeriksaan echocardiography.

Penyakit lebih sering pada anak usia kurang dari 5 tahun, jarang pada usia di atas 8 tahun.. Penyakit tidak berakibat fatal, dan self limited. Keterlambatan diagnosis penyakit ini meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pembuluh darah koroner, yang tentunya dapat menurunkan kualitas hidup si anak. Suatu saat bisa saja terjadi serangan infark miokard. Sampai tahun 1998 di Amerika Serikat penyakit ini menjadi penyebab utama penyakit jantung didapat (non congenital) pada anak-anak. Penyebab penyakit ini masih belum jelas, diduga penyakit ini disebabkan oleh hipersensitifitas tubuh (antibodi) terhadap antigen toksin dari bakteri.

Kamis, 13 November 2008

SAMBUTAN LVRI PADA SILATURAHMI NASIONAL

PEMUDA PANCA MARGA

Para hadirin silaturahmi yang terhormat,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Silaturahmi ini diadakan untuk memperingati 63 tahun hari Pahlawan. Hari 10 November 1945, tentara Inggris memulai serangannya atas kota Surabaya. Peristiwanya sendiri tidak akan saya uraikan. Saya akan menyebutkan beberapa fakta untuk memperoleh gambaran tentang dahsyatnya saat-saat Inggris melakukan serangan dengan kekuatan 1 divisi dan 1 brigade angkatan darat, didukung kapal-kapal perang dan beberapa skuadron pesawat tempur. Rakyat Surabaya terdiri dari penduduk biasa dan beberapa ribu lascar Peta dan Heiho yang sudah mengerti sedikit tentang perang. Inggris menyatakan bahwa Surabaya seluruhnya mereka duduki pada 1 Desember 1945.

Korban rakyat Indonesia 16.000 orang, kebanyakan remaja dan anak-anak. Brigade 49 Inggris menderita gugur 16 perwira dan 217 militer, termasuk komandannya Brigadir Mallaby. Tentara Inggris di Surabaya rugi 295 gugur, 403 luka-luka.

Antara 8 September 1945 sampai 30 November 1946 tentara Inggris rugi di Jawa 2340 orang, yang 600 gugur.. Di Sumatera 303 orang, yang 55 gugur.

Angka-angka ini memberikan gambaran betapa dahsyatnya peristiwa itu, sehingga 10 November dijadikan Hari Pahlawan, yang hari ini kita peringati tahun ke-63 nya.

Pada peringatan ini, saya sebagai seorang dari era itu ingin menyampaikan kepada hadirin, bahwa dalam 63 tahun ini generasi saya merasa telah alpa menanamkan dasar-dasar yang kokoh untuk membuat negara kita kuat dan sentosa dan mencapai tujuan utama suatu negeri, yaitu makmur dan aman. Keadaan yang kita alami tahun 2008 ini jauh dari pada apa yang dahulunya kita cita-citakan.

Kami merasa bahwa ada beberapa kegagalan kami, yang membuat kondisi itu sedemikian. Pertama, kami tidak dapat menghilangkan kemiskinan. Waktu itu, penduduk Indonesia kurang dari 70 juta. Sekarang sudah di atas 200 juta, dan kemiskinan masih diderita oleh sebagian besar rakyat kita.

Kedua, kami tidak berhasil mendidik rakyat menjadi terpelajar, sehingga sekarang masih ada sebagian besar rakyat kita di alam demokrasi melakukan pemilihan pemimpinnya tidak dengan ukuran kemampuan menjalankan program-program politik, ekonomi, budaya yang baik. Rakyat yang terpelajar yang mengerti program-program, melakukan pemilihan pemimpinnya dengan menerima pemberian uang. Ini karena mereka miskin, walaupun terpelajar.

Maka ke dua kegagalan generasi saya ini saya harapkan kepada anda para pemuda untuk dapat diobati. Kami mohonkan kepada anda sekalian agar menggunakan semangat kepahlawanan 16.000 korban Indonesia dalam pertempuran Surabaya itu dalam ikhtiar mencapai apa yang kami gagal mencapainya.

Disamping itu, ada hal yang waktu itu belum ada, yaitu persatuan dalam alam demokrasi yang sekarang kita lakukan, di mana setiap orang bebas berpendapat, kami mohon agar meyakinkan mereka yang berpikiran separatis untuk memegang teguh keutuhan nasional. Pancasila telah ditemukan oleh Bapak-bapak pendiri Republik, agar anda semua meyakinkan mereka yang berpikiran lain dari Pancasila untuk menganut makna Pancasila yaitu pluralisme dan gotong royong. Semboyan nasional kita adalah Bhineka Tunggal Ika. Marilah dalam silaturahmi ini kita membulatkan tekad diri kita sendiri, dan berusaha merubah pendapat saudara-saudara kita yang berpendapat lain.

Hal lain yang masa perjuangan itu tidak muncul, yaitu korupsi. Sekarang korupsi ini menjadi penghalang utama dalam derap maju kita kea rah tujuan nasional, yaitu Negara yang adil dan makmur. Perangilah korupsi, mulai dari diri kita sendiri dan kemudian di lingkungan kita. Sekian dan semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Sukotjo Tjokroatmodjo

Veteran Pejuang Kemerdekaan

Rabu, 05 November 2008

The 1st National Symposium on Immunization

Pada tanggal 27-28 Oktober lalu telah diselenggarakan symposium dan workshop nasional tentang imunisasi di hotel Borobudur Jakarta. Peserta sebagian besar adalah dokter spesialis anak. Simposium mengingatkan kembali pentingnya upaya preventif terhadap penyakit-penyakit yang bersifat fatal, terutama pada bayi dan anak yang masih rentan daya tahan tubuhnya dalam menangkal penyakit.

Selain perkembangan terbaru tentang jadwal pemberian imunisasi, dan rekomendasi cara pemberian serta jenis vaksin wajib dari hasil penelitian terakhir, ditekankan juga pentingnya pemberian imunisasi lain yang sifatnya masih dianjurkan. Pada kesempatan tersebut diperkenalkan vaksin baru Rotavirus untuk mencegah penyakit diare rotavirus pada bayi dan anak, meski vaksin tersebut masih belum beredar di Indonesia. Rotavirus merupakan penyebab tersering diare pada anak.

Imunisasi yang dianjurkan seperti HiB, PVC, Varicella, MMR, dll juga penting diberikan pada bayi dan anak, karena selain memiliki angka morbiditas (kesakitan) yang tinggi, penyakit seperti meningitis (radang selaput otak), sepsis, dan pneumonia pneumococcus memiliki angka mortalitas (kematian) tinggi.

Selesai symposium dilanjutkan dengan workshop tentang Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), penyimpanan vaksin yang baik, catch up immunization, dll.

Selasa, 14 Oktober 2008

Melamin Dalam Produk Makanan

Baru-baru ini kita, khususnya para orang tua dikejutkan adanya produk makanan/minuman untuk anak/bayi yang tercemar melamin. Produk-produk makanan/minuman dimaksud adalah produk mengandung bahan baku susu yang diimpor dari Cina. Beberapa teman bertanya mengapa bahan melamin bisa terdapat dalam bahan baku susu? Apa dan seberapa serius pengaruh melamin dalam tubuh kita?
Melamin adalah bahan kimia organik, banyak digunakan sebagai bahan pembuat plastik, pupuk, dan ‘cleaning product’. Melamin bukan merupakan bagian dari makanan. Oleh karena itu tidak diperbolehkan ada di dalam makanan. Penggunaan melamin pernah dilakukan pada industri peternakan, karena penambahan melamin dapat meningkatkan kadar nitrogen untuk makanan ternak, tetapi karena ternyata menimbulkan efek negatif selanjutnya tidak digunakan lagi pada makanan ternak. Kadar protein merupakan salah satu syarat untuk menentukan kualitas susu. Pemeriksaan kadar protein pada susu dengan menentukan jumlah nitrogen. Sumber nitrogen susu berasal dari protein sejati dan nitrogen non protein. Penambahan melamin pada susu berkualitas di bawah standar akan menghasilkan nilai protein semu, sehingga seolah-olah meningkatkan kadar protein.Melamin merupakan salah satu sumber nitrogen non-protein yang murah.
Melamin tidak menimbulkan efek toksik dalam jangka pendek, dalam jangka panjang dapat menyebabkan keganasan pada kandung kemih. Pada bulan September 2008 pertama kali dilaporkan kasus batu ginjal pada 40.000 anak di Cina, tiga diantaranya meninggal dunia. Penyebabnya kemudian dihubungkan dengan penggunaan susu bubuk formula yang mengandung melamin.

Jumat, 10 Oktober 2008

Kejang Demam

Definisi kejang demam menurut National Institutes of Health Consensus Conference adalah kejadian kejang pada bayi dan anak, yang biasanya terjadi antara usia 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan demam tanpa adanya bukti-bukti infeksi intracranial/susunan saraf pusat. Kejang dengan demam pada anak yang pernah menderita kejang tanpa demam sebelumnya tidak masuk kriteria tersebut. Meski secara universal definisi untuk usia ini belum diterima dan beberapa peneliti memasukkan onset awal kejang demam setelah usia 5 tahun. Faktanya memang angka kejadian kejang demam berkurang setelah usia 5 tahun. Sedangkan menurut International League Against Epilepsy Commision on Epidemiology and Prognosis adalah kejang yang terjadi pada anak-anak setelah usia 1 bulan, berhubungan dengan demam, penyakit tidak disebabkan oleh infeksi susunan saraf pusat, tanpa adanya kejang pada masa neonatal atau kejang tanpa provokasi demam sebelumnya.

Di AS dan eropa barat, sekitar 35-4% anak-anak pernah mengalami kejang demam paling sedikit satu kali. Di Negara-negara Asia angka tersebut kemungkinan lebih tinggi, di Jepang sekitar 10%. Angka tertinggi yang pernah dilaporkan di Mariana, Guam sekitar 14%.

Sebagian besar kejang demam terjadi antara usia 6 bulan dan 3 tahun, dengan insidensi puncak pada usia 18 bulan. Hanya sekitar 6-15% kejang demam pertama terjadi setelah usia 4 tahun, dan onset pada usia 6 atau 7 tahun sangat jarang. Anak laki-laki sedikit lebih tinggi frekuensinya mengalami kejang demam dibanding anak perempuan, dengan rentang rasio insidensi dari 1,1:1 sampai 2:1.

Separuh dari kejang demam pertama akan berulang dalam 6 bulan setelah episode kejang yang pertama, tiga perempatnya dalam waktu 1 tahun. Risiko terjadinya epilepsy setelah kejang demam kecil, sekitar 2-4%. Sebagian besar kejang demam mempunyai outcome yang baik, tanpa gejala sisa neurologik.

Beberapa penelitian (population-based study) dengan analisis multivariate melaporkan beberapa factor risiko untuk terjadinya kejang demam. Diantara faktor-faktor risiko tersebut adalah: riwayat kehamilan dan kelahiran (berat lahir rendah, prematuritas, preeeklampsia), riwayat abortus, riwayat kelainan saraf, suhu badan >39,40c, merokok waktu hamil, factor risiko yang paling banyak dilaporkan dan bermakna adalah riwayat orang tua dengan kejang demam. Masing-masing 1 penelitian melaporkan hubungan antara frekuensi menderita demam dan diare dengan risiko terjadinya kejang demam.

The American national Collaborative Perinatal Project, mengidentifikasi 3 faktor risiko untuk terjadi epilepsy pada penderita kejang demam, yaitu:

  1. Adanya riwayat epilepsy pada orang tua atau saudara kandung.
  2. Terdapat kelainan neurologis/saraf sebelum kejang demam yang pertama.
  3. Kejang demam bersifat kompleks (berlangsung lama, fokal, atau multipel dalam 1 hari)

- Disarikan dari berbagai sumber laporan dan jurnal-

Jumat, 03 Oktober 2008

Mengoptimalkan Perkembangan Kecerdasan pada Anak sejak usia dini

Penulis : Dr. Seto Mulyadi, Psi, Msi ( Makalah Seminar )

Peran Orang Tua

Pada dasarnya anak-anak sebagai generasi unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka tumbuh dengan optimal.
Orang tua memegang peranan penting menciptakan lingkungan tersebut guna memotivasi anak agar dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi.
Ini semua dapat dimulai sejak masa bayi. Suasana yang penuh kasih sayang, mau menerima anak apa adanya, menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul dimasa datang.

Memahami anak

Keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan para orang tua dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang memiliki potensi-potensi yang berbeda satusama lain namun saling melengkapi dan berharga.
Selain memahami bahwa anak merupakan individu yan unik, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya memahami anak, yaitu bahwa anak adalah :

v Bukan orang dewasa

Anak adalah tetap anak-anak, bukan orang dewasa ukuran mini. Mereka juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anak-anak. Untuk itu dalam menghadapi mereka dibutuhkan adanya kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam.

v Dunia Bermain

Dunia mereka adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh semangat apabila terkait dengan penuh suasana yang menyenangkan.

v Berkembang

Anak selain tumbuh secara fisik, juga berkembang secara psikologis. Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan berbagai perilaku sesuai dengan ciri-ciri masing-masing fase perkembangan tersebut.

v Senang Meniru

Anak-anak pada dasarnya senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka adalah diperoleh dengan cara meniru. Orang tua dan guru dituntut untuk bisa memberikan contoh-contoh keteladanan yang nyata akan hal-hal yang baik, termasuk perilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.

v Kreatif

Anak-anak pada dasarnya adalah kreatif. Mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para ahli sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, misalnya rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya imajinasi tinggi, dan sebagainya. Namun begitu anak masuk sekolah, kreativitas anak pun semakin menurun. Hal ini sering disebabkan karena pengajaran di TK atau SD terlalu menekankan pada cara berfikir konvergen, sementara cara berfikir secara divergen kurang dirangsang. Orang tua dan guru perlu memahami kreativitas yang ada pada diri anak-anak dengan bersikap luwes dan kreatif pula, hendaknya tidak selalu memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak namun secara rendah hati mau menerima gagasan-gagasan anak yang mungkin tampak aneh dan tak lazim. Anak-anak yang dihargai cenderung terhindar dari berbagai masalah psikologis serta akan tumbuh dan berkembang lebih optimal.

Mengembangkan kecerdasan dan kreativitas

Menyadari akan arti pentingnya orang tua bagi pengembangan kecerdasan dan kreativitas anak, maka sangat dianjurkan kepada setiap orang tua untuk meluangkan waktu secara teratur bagi putra-putrinya.
Untuk mengembangkan kemampuan bahasa misalnya, biasakan agar orang tua rajin menjalin percakapan dengan si kecil. Ajaklah berdialog dan berilah kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya, sedangkan untuk mengembangkan kemampuan dasar matematika anak dapat diperkenalkan konsep matematika secara sederhana, misalnya menghitung jumlah anak tangga. Sementara untuk memuaskan kebutuhan ilmiahnya, anak bisa diajak menjelajahi dunianya dengan cara melakukan eksperimen, misalnya mengamati tumbuhnya kecambah, proses telur yang menetas dan sebagainya.
Kaitkan semua kegiatan diatas sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan dan selalu ditunggu oleh anak. Ini adalah hal-hal yang merangsang pengembangan kecerdasan anak. Banyak dijumpai anak-anak yang memiliki kecerdasan dan kreativitas luar biasa adalah anak-anak yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tuanya. Orang tua John Irving misalnya, menghabiskan waktu berjam-jam bermain dan terlibat secara intelektual bersama John setiap hari, sehingga akhirnya ia menjadi penuis ternama. Begitu pula orang tua Steven Spielberg, tak jemu-jemunya berdialog dan melayani aneka pertanyaan serta rasa ingin tahu Steven, sehingga akhirnya ia menjadi sutradara film terkenal. Tak terkecuali orang tua Thomas Alva Edison memegang peranan penting bagi perkembangannya sehingga ia menjadi seorang penemu ulung.
Rumah yang menunjang kreativitas adalah rumah dimana anak dan orang dewasa yang berada didalamnya terlibat dalam kebiasan kreatif. Aktivitas mendongeng atau membacakan cerita sangat bersemangat untuk merangsang kecerdasan maupun kreativitas anak. Melalui dongeng, anak juga dapat diajak berkomunikasi serta mencoba untuk melontarkan suatu gagasan terhadap pemecahan suatu masalah. Dan melalui dialog batin si kecil dengan dongeng-dongeng yang didengarnya itu, tanpa sadar mereka telah menyerap beberapa sifat positif, sperti keberanian, kejujuran, kehormatan diri, memiliki cita-cita, menyayangi binatang, membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk, dan seterusnya.

Mengembangkan Kecerdasan Emosional

Beberapa ahli mengatakan bahwa generasi sekarang cenderung banyak mengalami kesulitan emosional, seperti misalnya mudah merasa kesepian dan pemurung, mudah cemas, mudah bertindak agresif, kurang menghargai sopan santun dan sebagainya.
Kecerdasan atau angka IQ yang tinggi bukanlah satu-satunya jaminan kesuksesan anak di masa depan. Ada faktor lain yang cukup populer yaitu kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini dapat dilatih pada anak-anak sejak usia dini. Salah satu aspeknya adalah kecerdasan sosial, dimana anak memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami orang lain serta bertindak bijaksaadalam hubungan antar manusia. Suasana damai dan penuh kasih sayang dalam keluarga, sikap saling menghargai, disiplin dan penuh semangat tidak mudah putus asa, semua ini memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan emosionalnya.

Seminar “Menjadikan Anak Sehat & Cerdas bersama RSIA Hermina” (Dr. Seto Mulyadi Psi, Msi)
Sabtu, 31 Agustus’02/Raddin hotel ( disalin oleh : M Eko Basuki, S.Sos, MM )

Rabu, 01 Oktober 2008

Perawatan Anak 3 tahun pertama

Penulis : www.paediatric.com

Perawatan Anak : Tiga Tahun Pertama

Untuk masa depan anak yang lebih baik, persiapkan dasar yang sehat dan kuat pada 3 tahun pertama kehidupan anak. Pastikan bahwa bayi anda mendapatkan zat-zat nutrisi yang tepat, perlindungan kekabalan dengan imunisasi dan curahan kasih sayang !

Air Susu Ibu adalah yang terbaik !
Menyusui adalah cara alamiah untuk memberikan kebutuhan makanan kepada bayi baru lahir. Dalam beberapa aspek , menyusui bayi adalah hal yang paling ideal baik bagi ibu maupun bayinya.
ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi ASI mudah dicerna oleh bayi.

Untuk Ibu :
1. Air Susu Ibu ( ASI ) dapat disusukan kepada bayi setiap saat tanpa membutuhkan persiapan apapun.
2. Menyusui bayi membantu pengecilan rahim kembali ke ukuran yang normal.
3. Menyusui bayi memperlambat datangnya haid lagi sesudah melahirkan. Ini berarti mencegah terjadinya kehamilan. Dengan demikian pemberian ASI berarti pula mendukung program kependudukan pemerintah.
4. Menyusui bayi mempercepat mengembalikan bentuk tubuh ibu.
5. Menyusui bayi merupakan peristiwa dan pengalaman yang indah dan sangat didambakan oleh para ibu.

Untuk Bayi :
1. Air Susu Ibu mengandung semua zat nutrisi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi normal.
2. Komposisi air susu ibu bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Mula-mula setelah persalinan, akan dihasilkan kolostrum yaitu cairan berwarna kuning jernih yang kaya akan protein. Kemudian dalam beberapa minggu cairan akan berubah menjadi air susu biasa.
3. Air Susu Ibu mengandung zat-zat kekebalan ( antibodi ) yang akan melindungi bayi dari berbagai jenis infeksi.
4. Air Susu Ibu mudah dicerna oleh bayi.
5. Air Susu Ibu selalu tersedia dalam suhu yang tepat dimana dan kapan saja.
6. Menyusui bayi adalah penting sekali untuk membangun ikatan batin antara ibu dan anak. Tidak ada cara lain yang bisa memberikan kehangatan ibu dan rasa aman kepada bayi selain waktu menghisap air susu ibu. Bahwa dengan terdengarnya detak jantung yang sudah lama ia kenali ; yaitu sejak di dalam kandungan ibu ikatan batin antara ibu dan anak menjadi lebih kuat lagi.
7. Sebelum mulai menyusui bayi anda, pastikan posisi anda dan bayi dalam keadaan nyaman

Bagaimana saya mengetahui bahwa bayi saya cukup mendapatkan ASI ?
1. Dalam satu - dua hari pertama, para ibu akan khawatir, apakah ASI yang diberikan kepada bayinya cukup ? lebih - lebih lagi bila bayi tampaknya tidak ingin lepas dari payudara atau tetap rewel setelah menyusui. Setelah bayi tidur, biasanya bayi akan merasa lapar, oleh karena susu dicerna pada saat bayi tertidur.
2. Pada umumnya bayi menyusui 8 hingga 15 kali dalam sehari pada usia 3 - 5 hari pertama. Susui bayi sesering mungkin selama bayi masih menginginkan ASI. Jangan membuat jadwal yang ketat.

Kesehatan ibu hari ini Menentukan Kesehatan Anak di Hari Esok.

Tanda - tanda bahwa bayi telah mendapatkan ASI yang cukup :
1. Bayi minum ASI tiap 2 - 3 jam atau adalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2 - 3 minggu pertama.
2. Warna kotoran berwarna kuning dengan frekwensi sering, dan warna menjadi lebih muda pada hari kelima setelah lahir.
3. Popok basah minimal 8 kali perhari.( bila bayi menggunakan "pampers", bandingkan dengan berat pampers yang baru ; papmpers baru tentunya lebih ringan )
4. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.
5. Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis.
6. Warna bayi merah ( tidak kuning ) dan kulit terasa kenyal.

Kondisi ibu yang tidak dapat memberi ASI adalah :
1. Ibu meninggal.
2. Ibu sakit keras.
3. Atas indikasi medis.

Pada kondisi tersebut bayi dapat diberikan Pengganti Air Susu Ibu ( PASI ) / susu formula sesuai petunjuk petugaskesehatan. Tidak diperkenankan menggunakansusu kental manis sebagai PASI.

Cara memberikan Pengganti Air Susu Ibu / Susu formula :
1. Berikan PASI sesuai pentunjuk tanaga kesehatan.
2. Gunakan takaran dalam pengenceran PASI sesuai dengan label yang ada dalam kaleng PASI.
3. Air yang digunakan untuk pengenceran PASI adalah air yang sebelumnya dimasak mendidih / air mineral.
4. Peralatan yang digunakan untuk mengenceran dan memberikan PASI sebaiknya dibilas dengan air panas mendidih.
5. Disamping pemberian PASI, berikan makanan pendamping ASI setelah bayi berumur 4 bulan.

Segera setelah ibu sembuh, upayakan menyusui kembali ( relaktasi ). Untuk pemberian PASI sementara ibu sakit, usahakan tidak menggunakan botol dan dot, tapi gunakan gelas dan sendok agar bayi tidak bingung putting.


Akibat yang merugikan pemberian PASI :
Bagi ibu : tidak ekonomis dan tidak praktis.
Bagi bayi :
Bayi tidak memperoleh zat kekebalan yang ada pada ASI, dengan demikian dapat meningkatkan resiko infeksi.
Ancaman kekurangan gizi, apabila diberikan tidak sesuai dengan ketentuan petunjuk penggunaan PASI.
Ancaman kegemukan, apabila diberikan secara berlebihan.
Lebih mudah terserang diare dan alergi.
Pertumbuhan mulut, rahang dan gigi tidak baik.
Mengurangi hubungan kasih sayang ibu dan anak yang dapat menghambat perkembangan mental selanjutnya.

Pengganti ASI / susu formula dibuat dari susu sapi yang susuan nutrienya sudah diubah sehingga sesuai dengan kebutuhan bayi selama masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Terdapat bermacam - macam jenis susu formula bayi dan mintalah nasehat kepada dokter jenis yang terbaik buat bayi anda.

Pada beberapa minggu pertama, bayi perlu minum setiap 2 - 3 jam. Kemudian setelah beberapa waktu, frekwensi makan berkurang menjadi setiap 4 jam. Apabila bayi nampak lapar di antara waktu minum, berilah sedikit air masak yang sudah didinginkan. Apabila bayi telah memalingkan muka dari botol atau menolak untuk menghisap, itu adalah tanda bahwa pemeberian minuman telah cukup. Sebaiknya jangan memaksa bayi untuk minum. Bayi akan bias mengukur sendiri seberapa banyak minuman yang diperlukan pada setiap saat minum.

Dari mulai umur 6 bulan, bayi akan membutuhkan lebih banyak protein dan zat besi. Formula lanjutan khusus untuk bayi yang lebih tua bisa mulai diperkenalkan pada saat ini.



TIPS UNTUK BAYI

Penulis : http://www.idai.com/tips.html

Beberapa "TIPS" untuk bayi anda :

1. ASI makanan terbaik untuk bayi sampai berumur 4-6 bulan. ASI adalah makanan alamiah. Prinsip umum adalah aman memberikan sesuatu yang alamiah kecuali Anda betul-betul pasti mengetahui cara yang lebih baik.

2. Perlukah bayi Anda diberikan air putih? Sebetulnya tidak terlalu penting, karena telah ada air di dalam ASI atau susu formula yang diberikan. Bila memberikan air putih pastikan air tersebut dimasak dengan baik.

3. Pemakaian Pampers saat ini dikaitkan dengan meningkatnya risiko terjadinya infeksi saluran kemih.

4. Bayi yang mendapat ASI mulanya akan mengalami beberapa kali buang air besar sehari. Pada usia yang lebih besar, bayi yang mendapat ASI masih normal mengalami buang air besar selang sehari sepanjang kotoran yang keluar tetap lunak dan bayi tidak kesakitan mengeluarkannya.

5. Bayi yang mengisap jari/jempol dihubungkan dengan kurang puasnya bayi menetek.

6. Tumbuhnya gigi pada bayi bervariasi. Ada yang tumbuh pada umur 3 bulan, ada pula bayi yang belum tumbuh gigi sampai 1 tahun. Keduanya sehat dan normal. Rata-rata bayi mendapatkan gigi pertama pada umur 7 bulan. Orang tua sering menghubungkan tumbuhnya gigi dengan flu, diare, demam. Padahal keadaan ini disebabkan bakteri/virus. Tetapi mungkin keadaan tumbuh gigi tersebut menurunkan daya tahan badan sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Jika bayi Anda mengalami demam sampai 38o C pada saat tumbuh gigi, bawalah ke dokter untuk diperiksa.

7. Kesiapan anak untuk diajarkan buang air besar di toilet tergantung umur dan kesiapan anak. Umumnya bayi akan secara berangsur-angsur dapat mengontrol buang air besar dan buang air kecilnya dengan bertambahnya umur. Ibu yang bijaksana akan memperhatikan anaknya menunggu saat yang tepat ia siap dan memberikan dukungan positif pada anaknya untuk belajar ke belakang.

8. Menggigit kuku adalah tanda ketegangan. Hal ini lebih sering terjadi pada anak dengan ketegangan tinggi dan pada anak yang pencemas. Mereka mulai menggigit kalau mereka merasakan ketegangan. Misalnya ketika menunggu panggilan untuk ke sekolah, ketika menonton film yang menakutkan.Memarahi apalagi menghukum anak yang menggigit kuku tidak akan menyetop kebiasaan tersebut, karena mereka biasanya jarang menyadari tindakan tersebut. Marah dan hukuman bahkan menambah ketegangan mereka. Memberikan sesuatu yang pahit di kuku jarang menolong. Jalan keluar yang baik adalah mencoba mencari tahu penyebab ketegangan mereka dan berusaha menguranginya.

9. Bayi menjatuhkan dan membuang sesuatu. Sekitar umur 1 tahun bayi belajar menjatuhkan sesuatu (mainan, makanan dll) mereka menangis bila tidak mendapatkannya kembali. Bila Anda meladeninya mengembalikan barang tersebut, ia akan menjatuhkannya kembali. Ia berpikir hal itu adalah permainan yang menarik. Penyelesaiannya : bawa ia duduk di lantai kalau ia berprilaku demikian sehingga ia bebas bermain. Bila ia mulai membuang makanannya, jauhkan makanan tersebut dan ajak ia bermain. Tunggu sampai nafsu makan anak timbul baru beri ia makan kembali. Memarahi anak yang membuang sesuatu tidak akan meyelesaikan masalah.

10. Kapan sebaiknya menghubungi (menelpon) dokter Anda ? Pegangan umum yang dapat dipakai adalah bila bayi/anak Anda terlihat lain dan berperilaku tidak seperti biasanya. Maksudnya adalah seperti pucat yang tidak biasa, rewel yang tidak biasa, tidur terus-menerus, tampak mengantuk yang tidak biasa, dan lain-lain.

Bayi menyusui ASI lebih cerdas

Penulis : Sumber: http://aneke.free.fr/menu_anak/index.html

Tahukah anda…?
Bayi menyusui,... lebih cerdas daripada bayi yang tidak disusui oleh Ibunya ?

Setelah mengadakan observasi terhadap 345 anak antara 1 - 5 tahun, para ilmuwan denmark dan norwegia memberikan laporan bahwa anak anak yang diberi ASI selama 6 bulan keatas menunjukkan ciri ciri intelektual (IQ) yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang disusui selama kurang dari 3 bulan saja. Penelitian juga dikelompokkan dari usia ibu, dan IQ masing masing ibu. Menurut ketua tim peneliti, hubungan psikologis yang terbentuk antara ibu dan anaknya pada saat menyusui sangat mungkin menjadi faktor yang penting dalam perkembangan IQ. Selain itu tentu saja juga kekayaan nutrisi dalam air susu ibu yang menjadi pendukung utama dalam perkembangan anak.
Karena itu disarankan bagi para ibu untuk memberi air susu ibu secara penuh selama 6 bulan (atau lebih) dan juga untuk tetap memberikan ASI dengan makanan tambahan lainnya setelah 6 bulan.
statistik dari The Archives of Disease in Childhood, september 2001 (Ann)

IMUNISASI ANAK

Penulis : infokes.com
Sumber >>http://www.rsiahermina.com/article/art_detail.php?id=3

Topik:Kesehatan Balita::

Imunisasi direkomendasikan untuk melindungi anak anda dari beberapa penyakit infeksi tertentu. Untuk sebagian besar anak, imunisasi hanya menimbulkan sedikit resiko.

Vaksin hepatitis B : sebuah seri vaksinasi yang terdiri dari 3 kali penyuntukan untuk melindungi anak dari virus hepatitis B.

Vaksin DPT : sebuah seri vaksinasi yang terdiri dari 3 kali penyuntikan yang memberi kekebalan terhadap penyakit difteri, pertussis dan tetanus. Booster pertama biasanya diberikan pada umur sekitar 18 bulan dan yang selanjutnya diberikan pada usia sekitar 4-5 tahun.

Vaksin polio oral : Sebuah seri vaksinasi yang terdiri dari 3 dosis siru untuk melindungi anak dari penyakit polio.

Vaksin BCG : vaksinasi berupa penyuntikan tunggal untuk memberi kekebalan terhadap penyakit tuberculosis.

Vaksin Hib konjugasi (bersifat opsional) : sebuah seri vaksinasi yang terdiri dari 3 kali penyuntikan untuk melindungi anak dari infeksi Haemophilus influenzae tipe B.

Beberapa vaksin perlu diulang pemberiannya ketika anak semakin besar. Beberapa vaksin lainnya tidak diberikan sampai sistem kekebalan anak sudah mulai berkembang, misalnya vaksin MMR (measles, mumps, rubella).

Setelah vaksinasi, anak mungkin akan sedikit demam atau agak rewel. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalannya sedang bereaksi terhadap vaksin dan sedang memproduksi antibody yang akan memberinya perlindungan terhadap penyakit tersebut.

Vaksinasi untuk anak diberikan gratis di Klinik Ibu dan Anak Milik Pemerintah, kecuali untuk vaksinasi Hepatitis B dan Hib.